Pengajian Diniyah Sore

Pengajian Diniyah Sore dimulai pada pukul: 16.45 WIB.
Pada pengajian sore ini, santri dibagi menjadi tiga kelas yaitu; kelas sifrun, kelas pra Ula, dan kelas Ula.

Untuk ustadz-ustadzahnya sementara ini masih dari dusun Banyurip, dimana Pon Pes Darul Maghfur Al Ikhlas berada.
Didalam satu kelasnya, rata-rata terdapat 15 (lima belas) santriwan-santriwati.

Mereka mulai masuk ruangan setelah mendengar bel tanda masuk pondok berbunyi tiga kali.
Untuk papan pembelajarannya masih menggunakan bahan salafi yaitu bangku panjang sekitar dua meter.

Sedangkan papan tulisnya menggunakan black board.

Popular Posts

Drum band " GEMA TIRTA AJI "

Drum band " GEMA TIRTA AJI " Drum band ini merupakan seni musik yang dikembangkan di dusun Banyurip Pasuruhan, kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Dahulu seni Drum band ini bernama " SAPU JAGAD " , kemudian setelah termakan waktu dan musim seni drumband ini berubah nama menjadi " GEMA TIRTA AJI " dengan jumlah personil sekitar 43 orang, dengan 3 mayoret/pemandu, 35 putra dan 5 putri. Bp. Untung Singgih merupakan Ketua dari Seni Drumband ini dengan Bp. Nur Fian sebagai Sekretarisnya. Ini merupakan foto personil Drumband saat pentas di dusun banyurip Bulu, ketika acara Akhirussanah Pon Pes Darul Maghfur Al Ikhlas yang ke-18.

Sejarah Berdirinya PP. Darul Maghfur Al Ikhlas

Pada suatu hari (lampau) ada seorang anak yang bernama Muhyiddin putra bapak Muntamat dusun Banyurip, desa Pasuruhan, kecamatan Bulu, kabupaten Temanggung. Beliau disuruh menuntut ilmu ditaman Banyuwangi Jawa Timur. Taman itu bernama Pon Pes Bahruttolab dengan pangasuhnya bapak Kyai Makin dan bapak Kyai Iman . Beliau ikut keluarga dalam(keluarga kyai), disana beliau mengaji sambil bekerja. Semakin lama beliau bertambah ilmunya dan tumbuh menjadi anak yang pintar, akhirnya beliau menjadi anak korek (murid yang diangkat menjadi ustadz atau murid yang sudah disuruh mulang / mengajar. Setelah tahun berganti tahun, beliau sambil mengaji didesa lainnya yang bernama desa Srono, Banyuwangi, Jawa Timur. Nama pesantrennya adalah Nurul Ikhlas atau Darul Maghfur Al Ikhlas dengan pengasuhnya bapak kyai Toha. Karena sangat semangatnya dia mempunyai cita-cita dan demi tercapainya cita-citanya, beliau berangkat terus-menerus setiap hari dari Taman Agung(Pon Pes Bahruttolab) dengan mengendarai se

Membuat Onde-Onde Ceplis

Asing ya sama nama Onde-Onde Ceplis? Penasaran!!! Mau tau cara membuatnya? Simak aja. Bagi yang pengen membuat, nih admin kasep resep-resepnya. Bahan-bahannya : Tepung Tapioka/pati ubi      3/4 kg Tepung beras ketan             1/4 kg Telur ayam                          4 butir Santan Kelapa                     secukupnya Gula pasir                            1/4 kg Garam dapur                       1 sendok teh Wijen                                  secukupnya Cara Membuatnya : Telur ayam dikocok sampai mengembang betul, Tepung tapioka dan tepung beras ketan dimasukkan kedalam kocokan telur tersebut. Santan kelapa, gula pasir, dan garam dapur dicampur juga, terus dicampurkan pada campuran no.2 dioplos dengan tangan sampai menjadi adonan yang pekat. Kenudian dibuat bulat-bulat seperti keneker, terus ditempelkan pada wijen satu-persatu, dibolak-balik sampai merata. Yang terakhir, onde-onde ceplis tadi terus digoreng. Keterangan : Tepung tapioka juga disebu

Klepon

Klepon Bahan : 2 buah Ubi merah besar (dikukus dan dihaluskan) 250 g tepung ketan 1 cangkir air panas   Isinya : Gula jawa yang 3 buah (dipotong kecil-kecil) Diluarnya: Kelapa parut   1 buah Garam sedikit Cara Membuat : Campurkan ubi halus dengan tepung ketan, air panas dituangkan sedikit demi sedikit untuk membuat adonan yang agak padat. Dari adonan ini dibuat bola-bola dengan jari dibuat lobang didalamnya, tutup dan bentuk seperti semula. Dalam panci yang diisi air lebih dari separuh penuh, air dididihkan. Bola-bola direbus. Kalau naik kepermukaan air, maka bola-bola itu telah matang. Kelapa parut diletakkan dalam piring. Bola-bola yang telah direbus, digulungkan kedalam kelapa ini.